Properti Tetap Investasi Menguntungkan Saat Pasar Lesu. Yang Penting Tidak Dijual Dulu
Post At : 26 Jul 2018 | Kategori : Berita

HousingEstate, Jakarta - Bisnis properti yang melemah sejak tahun 2014 telah membuat banyak orang yang berinvestasi dalam properti merasa rugi, dalam arti properti yang dibelinya tidak mengalami kenaikan nilai yang berarti saat hendak dijual atau tidak ada penyewanya, sehingga keuntungan dari kenaikan harga (gain) dan pendapatan sewa (yield) tidak ada.
Menurut Angela Wibawa, Head of Markets Jones Lang LaSalle Indonesia (JLL), sebuah perusahaan manajemen, riset, dan konsultan properti, secara umum membeli properti tetap menguntungkan kendati pasar tengah lesu. Kasus-kasus konsumen yang merugi terkait gain dan yield hanya gambaran kecil, karena secara nilai biar bagaimanapun porperti tetap akan naik.
“Saat pasar bagus tahun 2013-2014 orang pada beli. Pengembang juga banyak yang bangun sehingga pasar banyak pasokan. Kemudian pasar lesu, mau jual lagi susah, cari penyewa sulit. Tapi, itu bukan berarti nilai propertinya turun,” katanya kepada housing-estate.com saat paparan Jakarta Property Market Update Kuartal II 2018 versi JLL di Jakarta, Rabu (18/7/2018).
Saat banyak orang mau menjual, pasar menjadi kebanyakan pasokan sehingga harga lebih bersaing. Di sisi lain transaksi di pasar seken juga lumayan banyak yang membuat harga properti baru (primary) tertekan. Tapi, kalaupun ada yang menjual propertinya dalam situasi seperti itu dengan harga yang sama dengan saat dibeli atau lebih murah, itu hanya kasuistis (pada investor yang sangat butuh duit), bukan pada mayoritas properti yang membuat harga pasar jatuh.
Bagi Angela, harga properti secara umum dipastikan tetap naik atau minimal stabil. Penurunan harga properti belum pernah terjadi di Indonesia karena permintaan yang masih tinggi terutama hunian. Selain itu pasar Indonesia sangat besar yang didominasi generasi muda yang semuanya butuh hunian.
“Jadi menurut saya, situasi sekarang lebih terkait dengan purchasing power (daya beli). Seberapa kuat orang bisa menahan propertinya untuk tidak dijual saat pasar lesu seperti sekarang. Yang beli kemarin dan sekarang nggak dapat sewa, padahal dia tetap harus bayar service charge memang rugi. Tapi, secara nilai propertinya tetap naik. Tinggal seberapa kuat dia menahan propertinya (agar tidak dijual dulu),” jelasnya.
Sumber: http://www.housingestate.id