Gubernur Khofifah Berangkatkan 15,5 Ton Ayam Karkas ke Maluku Utara
Post At : 28 Apr 2021 | Kategori : Berita

Dari depan Gedung Negara Grahadi, Gubernur Khofifah bersama Kepala Perwakilan BI Jatim Difi Ahmad Johansyah siap memberangkatkan pengiriman ayam karkas ke Maluku Utara. (Foto: Humas JGU)
JGUJATIM.COM - Pemprov Jatim
bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jatim mengirimkan pasokan
kebutuhan pangan ke Maluku Utara (Malut) berupa 15,5 ton ayam karkas, Selasa
(27/4/2021) sore. Perdagangan antardaerah provinsi ini merupakan salah satu proyek
strategis dalam upaya pengendalian inflasi di Indonesia.
Pengiriman komoditas
itu dilakukan sebelum pembukaan High
Level Meeting dan Rakor TPID Provinsi Jatim. Pemberangkatannya dilakukan di
depan Gedung Negara Grahadi dipimpin langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah
Indar Parawansa. Saat proses pemberangkatan, KHofifah didampingi Kepala
Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jatim, Difi Ahmad Johansyah; Plh Sekdaprov Jatim,
Heru Tjahjono; Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Jatim, Tiat S. Suwardi, dan
Dirut PT Jatim Grha Utama (JGU) selaku BUMD Pemprov Jatim, Mirza Muttaqien.
Setelah pengiriman
perdana ini, pengiriman ayam karkas akan dilakukan berkelanjutan sebanyak dua
hingga tiga kali dalam sebulan. “Perdagangan antardaerah ini sangat potensial.
Ini akses pasar yang harus kita bangun. Coba kita lihat penduduk Indonesia saja
jumlahnya hampir 270 juta. Ini market
luar biasa yang bisa kita manfaatkan,” tandas Khofifah.
Maka, lanjut
Khofifah, menemukenali kebutuhan daerah yang memiliki potensi bisa disuplai
oleh Jatim, menjadi penting. Seperti pengiriman ayam karkas hari ini, katanya, merupakan
tindak lanjut dari kegiatan Misi Dagang Jatim dengan Malut yang digelar di
Ternate awal bulan April lalu.
“Besok lusa kita
akan lanjutkan Misi Dagang ke Kepulauan Riau, tepatnya di Batam. Jadi, maksimalisasi
perdagangan antardaerah sedang gencar kita ,” tegasnya.
Berdasarkan data
tahun 2020, perdagangan antar daerahJatim nilainya mencapai Rp 91 triliun. Data
ini menunjukkan, betapa besar potensi perdagangan antardaerah. Bahkan
dibandingkan ekspor, potensinya masih bagus, karena ekspor Jatim tahun 2020
defisit Rp 8,1 trilliun.
“Selain itu, kita
akan lakukan perluasan perdagangan juga ke DKI Jakarta. Kebutuhan telur ayam
dan ayam potong di sana sangat tinggi. Kita akan mencoba membangunan akses
untuk mediasi di sana,” tegas Khofifah.
Sementara Kepala
Perwakilan BI Jatim Difi Ahmad Johansyah mengatakan, perdagangan antardaerah
ini efektif menekan inflasi. “Tentu ini bisa menekan inflasi, karena Jatim ini
punya kontribusi besar untuk menekan inflasi di timur Indonesia. Maka, memasok
pangan ke daerah sana itu penting. Kerja samaantar daerah semacam ini menjadi
proyek starategis TPID agar inflasi bisa dijaga,” tegas Difi.
Di sisi lain, Dirut
PT Jatim Grha Utama (JGU) Mirza Muttaqien menegaskan, ayam karkas yang perdana
ke Malut sebesar 15,5 ton. “Yang kita kirim hari ini 15,5 ton, sesuai kapasitas
kontainernya. Tahap pertama ini untuk pemenuhan kebutuhan saat puasa dan
lebaran di sana. Harapannya, sebulan nanti kita akan kirimkan dua sampai tiga
kali pengiriman,” ujar Mirza.
Lebih lanjut Mirza
menjelaskan, selama ini yang terjadi, kalau dari Malut mau kirim baby tuna/cakalang ke Jatim,
minta kiriman reefer container kosong
dari pelabuhan Tanjung Perak. Atau, kalau ada pengiriman ayam karkas dari Jatim
ke Malut, pulangnya kosong, tidak ada muatan.
Dengan kerja sama
antardaerah ini, JGU menginisiasi ada imbal balik kontainer. “JGU mengirim ayam
karkas ke Malut dan JGU membeli baby tuna/cakalang
dari Malut. Dengan demikian, biaya
logistik bisa dihemat,” katanya. (sto)
Nyamannya Pakai
Pembalut Missy, Penyerapannya