Komisi C Minta Fokus pada Bisnis Utamanya, Inilah Terobosan Puspa Agro
Post At : 24 Jun 2021 | Kategori : Berita
JGUJATIM.COM - Komisi C DPRD Jatim minta manajemen Puspa Agro, anak perusahaan BUMD Pemprov
Jatim, PT Jatim Grha Utama (JGU), lebih fokus mengembangkan usaha sesuai dengan
core business (bisnis utama) yang
ditangani. Selain untuk mendongkrak kinerja yang belakangan merosot karena
terkena dampak pandemi Covid-19, hal itu juga memberikan nilai lebih terhadap
pendapatan petani.
Hal itu terungkap dalam kunjungan kerja Komisi C DPRD Jatim di kantor
Puspa Agro di Jemundo, Taman, Sidoarjo, Rabu (23/6/2021). Rombongan Komisi C
yang dipimpin Ketuanya, Hidayat itu diterima oleh Dirut JGU Mirza Muttaqien
bersama Dirut Puspa Agro M.Diah Agus Muslim.
“Kembalikan pengelolaan Puspa Agro sesuai konsep awalnya gimana
dan fokus pada core business-nya apa.
Kalau misalnya, butuh tambahan modal pengelolaan, silakan diajukan,” ujar Ketua
Komisi C DPRD Jatim, Hidayat, memberikan semangat.
Dalam pertemuan di Gedung Tani Puspa Agro itu, sebelumnya Dirut
JGU Mirza Muttaqien mengaku, sebagaimana dialami pelaku bisnis lainnya, Puspa
Agro juga menerima dampak dari pandemi Covid-19. Dampak dimaksud berupa
menurunnya omzet perusahaan secara drastis, yang pada gilirannya berpengaruh
pada merosotnya kinerja perusahaan, termasuk serapan hasil panen petani.
Karena itu, kepada Komisi C, Mirza lalu menyampaikan beberapa
terobosan yang tengah dilakukan untuk mengembangkan pengelolaan Puspa Agro
supaya tidak tagnan. Di antaranya, tidak hanya mengoperasikan pasar induk,
tetapi melakukan transformasi sebagai pusat distribusi logistik di Jatim. Dijelaskan,
dalam transformasi distribusi logistik ini, dikembangkan one stop solution logistic hub, pusat logistik berikat (PLB), juga
pusat distribusi provinsi (PDP) dan pusat distribusi regional (PDR).
Sementara tentang keuntungan pengembangan PLB, lanjut Mirza, di
antaranya bisa memangkas mata rantai pasok bahan baku untuk kebutuhan industri
kecil menengah (IKM), juga menjamin harga bahan baku impor lebih murah untuk
menjamin keberlangsungan produksi IKM. Selain itu, PLB bisa mendorong dan
menopang pelaku IKM untuk melakukan ekspor, menjadi pusat ekspor bahan pangan
dan olahan pangan melaluai PLB, dan mengandalikan dan mengelola impor bahan
pangan dan buah untuk konsumsi dalam negeri.
Anggota
Komisi C Agustin Poliana sepakat
dengan ketuanya agar Puspa Agro dikelola dan dikembangkan sesuai konsep para
penggagasnya. Karena itu, ia kembali mengingatkan manajemen Puspa Agro agar
kembali kepada konsep awal pengelolaan.
“Saya ingin bertanya, kayak apa konsep awalnya dalam
membangun dan mengelola Puspa Agro ini. Dalam bayangan saya, namanya pasar
induk itu ya menjadi konsentrasi produk pertanian di berbagai daerah di Jatim
ini yang terpusat di sini. Tapi saya belum melihat itu. Ini yang mesti dibenahi,”
ujar politisi PDIP ini.
Merespon masukan tersebut, Mirza menyampaikan terima kasih
dan menilai sebagai support untuk
pengembangan Puspa Agro. Ia lalu menyampaikan masalah yang sudah
bertahun-tahun menjadi kendala utama dan berlangsung hingga kini. Kendala itu
terkait akses transportasi menuju area Puspa Agro dan sebaliknya yang cenderung
macet.
“Seperti Bapak-papak dan ibu-ibu ketahui, dari Raya Kletek,
bagitu masuk jalan Sawunggaling menuju Puspa Agro yang hanya 1,2 kilometer,
waktu tempuhnya bisa lebih 1 jam karena macet. Padahal normalnya mestinya cuma sekitar
seperempat jam saja. Karena itu, kami sangat berharap, pembangunan akses khusus
dan membuka akses ke jalan tol yang pernah disampaikan bu Gubernur ( Gubernur
Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Red), bisa segera direalisasikan,” ujarnya.
Dirut Puspa Agro, M.Diah Agus Muslim, tidak menampik
beratnya mengelola perusahaan di masa pandemi ini. Omzet sebelum masa pandemi
yang biasanya menjadi tulang punggu pemasukan perusahaan, kini tinggal sebagian
kecil saja. Karena itu, kini pihaknya berjuang keras untuk mengembalikan
kinerja dan memanfaatkan peluang, sekecil apa pun.
“Kami yakin bisa memperbaiki kinerja seiring dengan
membaiknya pandemic yang sudah dua tahun melanda negeri ini,” kata Agus.
Saat kunjungan kerja ke Puspa Agro, Komisi C tidak
hanya berdialog dengan Dirut JGU selaku holding
Puspa Agro, tetapi juga meninjau langsung kondisi pasar induk yang dikelola
Puspa Agro. Selain itu gedung sayur, area pedagang eceren, rombongan Komisi C
juga melihat langsung kondisi gedung buah, yang di dalamnya terhimpun khusus
pedagang grosir aneka buah-buahan. (sto)