Pasar Properti 2021 Diprediksi Naik 15%
Post At : 20 Apr 2021 | Kategori : Berita

Kawasan perumahan yang terus dibangun (Foto: bisnis.com).
JGUJATIM.COM – Pasar properti tahun ini diprediksi
mengalami kenaikan penjualan berkisar 10 persen hingga 15 persen. Prediksi
kenaikan itu, dilatarbelakangi oleh penurunan cukup tajam yang terjadi
sepanjang tahun 2020 akibat pandemi Covid-19.
“Terjadi penurunan yang cukup dalam tahun lalu. Jadi, secara umum harusnya pasar properti akan lebih baik pada tahun ini dengan kenaikan berkisar 10 persen sampai 15 persen, bila tidak ada kejadian luar biasa yang berdampak negatif bagi pasar properti itu sendiri,” ujar CEO Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda di Jakarta.
Dikatakan, properti tahun ini sangat menantang bagi pelaku pasar properti. Namun dia memprediksi, ketika pandemi mereda, pasar properti akan naik secara eksponensial, karena potensi permintaan yang tertunda masih sangat besar. Kenaikan itu, lanjut Ali, terjadi paling cepat pada semester kedua tahun ini.
Mengenai perkembangan ekonomi global, menurut Ali,
meskipun banyak yang memperkirakan akan tumbuh lebih baik, tetap perlu
dicermati, bahwa status lockdown yang
diberlakukan kembali di beberapa negara dapat mengganggu ekonomi secara luas.
Belum lagi perkembangan di China yang relatif masih terganggu oleh masuknya
kembali Covid-19. Pertumbuhan positif khususnya di China akan sangat
berpengaruh pada ekonomi global terkait aktivitas ekspor impor yang semakin
baik.
“Dengan beberapa faktor risiko dan kondisi penuh
ketidakpastian, tentunya kita masih berharap banyak pasar properti akan tumbuh
pada tahun ini,” ungkapnya.
Ali menambahkan, sepanjang 2020, penjualan rumah
jeblok, terburuk sejak bisnis properti memulai perlambatan pada 2013. Dia mengatakan,
penjualan perumahan sepanjang 2020 di Jabodebek–Banten sebagai benchmark perumahan nasional anjlok 31,8
persen dibandingkan dengan 2019. Meski demikian, lanjutnya, penjualan segmen
rumah dengan harga Rp1 miliar hingga Rp2 miliar sepanjang tahun lalu ternyata
meningkat hingga 12,5 persen dibandingkan dengan 2019 di tengah kondisi segmen
hunian lainnya menurun. (*)
Sumber: http://www.bisnis.com